CLASSMEETING
UNTUK MENUMBUHKAN KEPEMIMPINAN MURID
Oleh: Utami
Panca Dewi (CGP Angkatan 4, SMP N 29 Semarang)
Kegiatan ko kurikuler, sangat
penting dilakukan, untuk mengembangkan ketrampilan murid- murid, dari
pembelajaran yang sudah mereka dapatkan di kegiatan intra kurikuler. Jeda waktu
setelah Penilaian Akhir Semester (PAT) merupakan waktu luang di mana murid
sudah tidak melakukan kegiatan pembelajaran lagi, namun juga belum bisa
dikatakan libur. Jeda waktu ini, sangat baik digunakan untuk kegiatan ko
kurikuler bagi murid.
Pada awal bulan Mei, ketua OSIS dan
wakil ketua OSIS, menghadap saya selaku pembina OSIS. Mereka menyuarakan isi
hati seluruh pengurus OSIS yang ingin mengadakan classmeeting sebagai kegiatan
pengisi jeda waktu setelah PAT dan sebelum penerimaan rapot. Sebagai pembina
OSIS, tentu saja saya sangat mendukung keinginan mereka itu. Untuk itu, saya
mengarahkan dan memfasilitasi mereka untuk mengadakan rapat-rapat persiapan
classmeeting.
Alasan saya menyetujui, karena
kegiatan classmeeting merupakan kegiatan yang sangat positif, untuk mengisi
waktu luang murid-murid sebelum penerimaan rapot, sekaligus untuk mengasah
ketrampilan/bakat mereka. Akhirnya, pengurus OSIS mengadakan beberapa kali
rapat persiapan classmeeting, antara lain:
a. a. Rapat pertama, Rabu, 11 Mei 2022
a. b. Rapat kedua, Kamis, 12 Mei 2022
a. c. Rapat ketiga, Selasa, 17 Mei 2022
a. d. Rapat keempat, Selasa, 24 Mei 2022
g. Rapat ketujuh, Jumat, 10 Juni 2022
h. Foto-foto pengurus OSIS Bersama pembina saat rapat terakhir
Akhirnya, setelah proposal disetujui oleh Bapak Kepala Sekolah, pengurus OSIS membuat flyer lomba dengan tema “SPITURITY” (Spirit, Rumbles, Incrase Solidarity), untuk diedarkan ke seluruh kelas seperti gambar berikut:
Berikut ini adalah foto-foto pelaksanaan Clasmeeting:
Kegiatan jalan sehat pada hari pertama
Lomba estafet air pada hari pertama
Lomba estafet bola pada hari kedua
Lomba kebersihan kelas pada hari kedua Pentas seni dan pembagian hadiah kejuaraan pada
hari ketiga.
dengan link: https://drive.google.com/file/d/1I3rkICLcgzycJIrdvZz-BEyyMR--9-gs/view?usp=drivesdk
Program ko kurikuler classmeeting ini benar-benar bisa menumbuhkan kepemimpinan dalam diri murid, karena suara mereka (voice) benar-benar didengarkan untuk diwujudkan. Kemudian pilihan-pilihan kegiatan classmeeting (choice) juga benar-benar dilakukan oleh murid-murid. Terbukti dari rapat-rapat perencanaan classmeeting yang sama sekali tanpa intervensi guru. Sebagai pembimbing, guru hanya menerima laporan hasil rapat dan memberi arahan, ketika mereka mengalami kesulitan/kendala. Karena dari awal perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi, semuanya dilakukan oleh murid, maka sudah tentu mereka memiliki kepemilikan (ownership) terhadap kegiatan ini.
Ketika sedang menjalankan aksi nyata ini,
perasaan saya sangat senang, karena jika diberi kepercayaan dan kesempatan, ternyata
murid-murid itu mampu melaksanakannya dengan baik. Mereka mampu berkolaborasi untuk
mewujudkan impian mereka melaksanakan classmeeting. Hanya ada sedikit kendala dari
segi pendanaan, namun akhirnya bisa terpecahkan dengan mencari sponsor dari
pihak ketiga,
Pembelajaran yang saya dapatkan dari
pelaksanaan keseluruhan aksi adalah, tentang pentingnya memberi kepercayaan
kepada murid untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada murid. Program ko
kurikuler, jika dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, maka akan memberikan
dampak yang positif kepada murid, terutama dalam penumbuhan jiwa kepemimpinan.
Dampak yang nyata terlihat setelah program dijalankan
adalah, murid-murid yang menjadi pengurus OSIS menjadi semakin percaya diri
dalam merencanakan dan mengelola suatu program. Beberapa hari lalu, setelah
penerimaan rapot, ketua OSIS dan wakilnya kembali menemui saya. Mereka mengutarakan
rencananya untuk melaksanakan program Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS)
kepada adik-adik kelas VII yang baru saja diterima di SMP N 29 Semarang.
Rapat-rapat perencanaan mulai mereka lakukan. Semua pihak yang ingin mengisi
kegiatan PLS, seperti ekskul Paskibra, ekskul band, ekskul padus, dan lain-lain
sudah mereka hubungi. Jika ada 3 kategori deskripsi penilaian, yakni Awal,
Berkembang dan Cakap, tentu saja mereka saya nilai sudah mulai cakap dalam
mengelola suatu program.
Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa
mendatang, tentunya ada. Belajar dari kendala yang terjadi pada aksi nyata kegiatan
Classmeeting, yakni masalah pendanaan, maka untuk kegiatan yang selanjutnya,
harus diupayakan perencanaan yang lebih awal. Kemudian, meskipun semua
ditangani oleh murid-murid, guru pembimbing tetap memberikan masukan-masukan
jika diperlukan. Semoga, untuk selanjutnya, saya bisa lebih banyak lagi mengelola
program-program yang berpihak pada murid untuk menumbuhkan kepemimpinan mereka.
@@
g